“ PABRIK SEPATU “

Sebuah perusahaan sepatu didaerah Cibaduyut Bandung sedang pesat sekali perkembangannya , sehingga hampir 75 % sepatu  yang beredar di pulau jawa dan sekitarnya adalah keluaran dari perusahaan pabrik sepatu tersebut.

Ahirnya sipemilik pabrik sepatu tersebut yang bernama Pak Denis meminta kapada direktur utamanya , untuk merencanakan melakukan exspansi agar produksi sepatunya bisa diexsport keluar negeri menembus pasar bebas dan manca negara.

Maka sang direktur segera mengadakan rapat kilat dan memilih  dua  orang   marketsalesnya untuk ditugaskan dan melakukan survey ke luar negeri. Terpilihlah dua orang tersebut yaitu Melia dan  Susetya.

Pertama mereka berdua dikirim menuju kedaerah Afrika tengah yang sangat  gersang dan panas selama satu minggu.
Setelah satu minggu menjalankan misi dan tugas khususnya di Afrika tengah mereka kembali dan segera menghadap Bos pabrik sepatu tersebut.

Bos bertanya kepada  Melia tentang bagaimana hasil surveynya?….
Melia menjawab…wah susah Bos.. di Afrika tidak ada orang yang pakai sepatu, jadi kita tidak mungkin bisa menjual sepatu disana.
Oh begitu jawab sang Bos kalau begitu silahkan anda keluar dulu dan suruh Susetya masuk, maka masuklah si Susetya ke ruang Bosnya…
Bos pun bertanya kepada Susetya bagaimana tentang hasil survey anda di Afrika?…
Susetya menjawab…wah bagus sekali Bos.. di Afrika  belum banyak orang yang mengenal sepatu dan orang yang pakai sepatu bisa dihitung, jadi kalau kita jual sepatu kesana maka kita punya kesempatan banyak dan pasti akan laku keras Bos.
Oh begitu jawab sang Bos…

Satu bulan kemudian Melia dan Susetya diminta survey sekali lagi selama satu minggu tapi kali ini kepusat mode di Eropa yaitu ke Paris.
Berangkatlah Melia dan Susetya  ke Paris untuk survey disana sesuai permintaan Bosnya.
Seminggu kemudian setelah mereka kembali, mereka berduapun wajib melaporkan hasil surveynya ke Pak Denis, dan menghadaplah mereka berdua ke sang Bosp pabrik sepatu itu.
Lalu sang Bos bertanya kepada mereka.
Bagaimana hasil surveymu Melia ?….
Wah susah Bos kalau mau jual sepatu di Paris jawab Melia kepada Bosnya, karena orang sana rata rata sudah punya sepatu empat pasang jadi kita tidak mungkin bisa jualan disana dan kemungkinannya sangat kecil Bos!!! .
Oh begitu ya jawab sang Bos ..kalau begitu anda keluar dulu dan tolong panggilkan Susetya.
Lalu sang Bos pun bertanya hal yang sama kepada Susetya seperti apa yang  ditanyakannya  pada  Melia.

Susetya bagaimana hasil kunjungan dan pengamatan serta survey anda selama satu minggu di Paris?…
Susetya menjawab dengan senyumannya yang sangat meyakinkan.
Bos dengan sangat bersemangat sekali Susetya menjawab....wah Bos bagus sekali bila kita ingin mengembangkan usaha kita dengan mengexport ke Paris Bos!!….karena ternyata di Paris sebagian besar orang senang dengan koleksi sepatu dengan berbagai macam design,  jadi kalau kita buat model yang agak berbeda sedikit dan harga bersaing pasti akan laku keras.

Sang Bos pun menjawab oh begitu sambil menganalisa kenapa kedua anak buahnya   selalu menyampaikan informasi yang berbeda?…

Cerita tersebut diatas menggambarkan bagaimana cara kita memandang sesuatu,… bila sesuatu kita pandang dari kaca mata dan sudut yang negative maka hasilnya juga akan negative, tetapi  sebalik nya jika kita  memandang  segala  sesuatunya dari kaca mata dan sudut pandang yang positive, maka hasilnya pun akan menjadi positive juga.

Bila kita berfikir negative maka kita akan melakukan tindakan yang negative dan bila kita berfikir yang positive ,maka kita akan melakukan tindakan yang positive juga  

Pesan penulis : Semua cerita dibawah ini adalah fictive dan rangkuman dari cerita cerita yang menurut penulis bagus untuk dibaca, jadi kalau ada kesamaan nama atau tempat  saya mohon maaf karena sifatnya hanya kebetulan saja.

0 Response to "“ PABRIK SEPATU “"

Posting Komentar