“ Kenapa Petani Miskin ? “

Kita sudah sering mendengar dengan istilah Ekonomi Kerakyatan yang sering digembar gemborkan para pejabat atau para pakar ekonomi kita. Tetapi apa kita para pendengar atau pembaca pernah menelaah apa sih makna dari kata ekonomi kerakyatan itu?….apa tujuannya?….dan sudah dilaksanakankah sitem ekonomi kerakyatan itu?….kalau sudah. benarkah tepat sasarannya?.. yaitu kesejahteraan bagi wong cilik atau petani?…..jangan jangan yang merasakan suksesnya adalah para penggagasnya sendiri?…..
atau pelaku sistemnya, sedangkan rakyat banyaknya tetap saja pra sejahtera.

Saya sebagai orang awam kok melihatnya ada sesuatu yang sangat besik tetapi tidak dilakukan yaitu Product Knowledge yang tidak dimiliki oleh masyarakat kecil itu sendiri.

Kalau menyangkut ekonomi menurut saya yang tidak memiliki diploma ini, bahwa ekonomi tidak ubahnya bisnis. Kegagalan dan kemiskinan sebagian besar masyarakat dan bangsa kita adalah kurangnya pengetahuan tentang apa yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri.

Kondisi seperti itu dari pantauan saya disebabkan beberapa hal:
1.Kebodohan dan kurangnya minat belajar
2.Tidak ada yang memberi motivasi atau yang mengajarkan.

Alasan yang nomer dua ini menurut saya seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah.

Kita ambil contoh yang paling gampang dan mudah dibuktikan seperti petani kita dan pada umumnya mereka yang berada didaerah. Para petani itu umumnya memiliki dasar yang sangat kuat untuk sukses dan sejahtera karena mereka memiliki beberapa factor yang sangat mendasar yaitu :
1.Ketekunan dan keyakinan bahwa mereka bisa hidup dari bertani.
2.Kuat bertahan dan tidak mudah menyerah , walaupu gagala tetap kembali bertani.

Tetapi yang  tidak dimiliki oleh mereka pada umumnya adalah :
1.Mereka tidak bisa menghitung
2.Mereka tidak menguasai pengetahuan bidang pertanian  dengan maximal.
3.Mereka bekerja dan melakukan aktivitasnya hanya pasrah kepada alam dan Tuhan.

Andaikan saja para petani bisa menghitung dan menguasai pengetahuan tentang pertanian saya rasa petani akan lebih sejahtera hidupnya.
Apa yang saya tulis pernah saya buktikan dibeberapa tempat di jawa seperti Purwurjo, Parakan, Pancar,  Magelang dan Rembang.

Sebelum saya memulai eksperimen saya, saya melakukan dialog dengan beberapa orang yang akan saya ajak kerja sama dalam melakukan uji coba.

Biasanya saya tanya kepada mereka orang tuanyanya kerja apa?…yang dijawab oleh mereka tentu saja petani…. Lalu kakek anda kerja apa dulunya?… dan jawaban merekapun saya sudah tau pastilah petani juga.
Maka dengan sedikit pertanyaan yang agak menyinggung mereka saya bertanya kalau kekek dan orang tuamu petani dan kamu juga petani seharusnya anda sudah ahli dalam bertani, tetapi kenapa anda kehidupannya pas pasan? Maaf saya tidak bilang miskin.
Lalu saya  minta maaf dan menjelaskan pada mereka. Begini lo mas sebenarnya yang ingin saya lakukan adalah berbagi sedikit pengetahuan yang saya pelajari tentang pertanian, dan ingin juga mengajak kalian untuk merubah paradigma tentang cara bertani agar kedepannya Insya allah bisa lebih baik lagi.

Lalu saya bertanya lagi pada mereka anda tau pupuk? …..tau bagaimana cara kerjanya?….anda tau yang namanya unsur hara?….anda tau kenapa disebut bibit unggul?….dan banyak lagi yang kami bincangkan seperti.. kalau bibit unggul ditanam dua kali apakah tetap unggul?….kalau tidak mengapa?….kenapa bila habis meyemprot tanaman lalu hujan, maka harus disemprot lagi?….

Pertanyaan pertanyaan tersebut diatas tentu saja tidak akan terjawab oleh petani kebanyakan. Padahal itu semua modal dasar bagi seorang petani.
Lalu siapa yang harus memperbaiki itu semua?….. lalu apa yang dilakukan para penyuluh pertanian?…. bukankan tugas mereka mensejahterakan petani?….Sudahkan pemerintah punya program yang membuat petani pintar dalam bidangnya?….

Itulah sedikit gambaran tentang sukses tidaknya ekonomi kerakyatan ala saya. Karena petani juga bisnis.

Hasil percontohan yang saya lakukan bersama bersama beberapa petani di beberapa kota akan saya tulis berikutnya.



Salam


Wahyudi 

0 Response to "“ Kenapa Petani Miskin ? “"

Posting Komentar